BAHASA KASIH



Hai para pembaca! Sebelumnya admin mau mengucapkan
SELAMAT HARI NATAL 25 DESEMBER 2015 & MENYAMBUT TAHUN BARU 2016
SEMOGA DI HARI NATAL YANG KUDUS INI SEMUANYA DIBERKATI OLEH TUHAN YANG MAHA ESA
AMMMIIINN.......
Min, kenapa baru buat postingan sekarang, sih? Yah sebenarnya banyak faktor juga sih selain “malas”....  ;-P
Eh, by the way, liburan ini pada kemana? Kalo admin sih  di rumah aja seharian... (sedih yah)
Sudahlah kita tinggalkan semua itu... mari kita “kembali ke laptop”
Kali ini admin mau berbagi cerita yang sangat berharga menurut admin sendiri. Jadi, mari lihat secara seksama.


Di Afrika terdapat seorang anak kecil bernama Jashon yang rasa ingin tahunya sangat tinggi.
Suatu hari, Jashon bertanya pada ayahnya, “Ayah, dengan bahasa apakah Tuhan berbicara?” “Ayah juga tidak tahu. Tapi satu yang ayah tahu bahwa Dia mengerti bahasa kita”. Jashon mendengar jawaban itu tetapi dia masih belum puas dengan jawaban yang diberikan ayahnya. 

Esok harinya, Jashon kembali bertanya kepada semua orang yang ditemuinya tetapi tak satu orang pun yang memberikan jawaban yang memuaskan batinnya. Hingga sampailah dia bertanya pada ketua suku di sana yang dianggap sangat mengerti tentang agama. “Tuan, apakah tuan tahu dengan bahasa apakah Tuhan berbicara?” lalu ketua suku itu menjawab, “Aku tidak tahu, nak. Tetapi mungkin jika engkau menyeberangi lautan ini dan menemukan sebuah daratan baru kau akan menemukan seseorang yang lebih bijak daripada kita semua di sini”.

Tiba lah saatnya, Jashon memberanikan diri dan mulai mempersiapkan segala keperluan yang mungkin akan dibutuhkannya nanti saat di luar. Sampailah dia di berbagai daratan baru dan mulai mencari jawaban dari pertanyaan besarnya itu. Namun sayangnya, setiap orang yang ditemuinya tidak memiliki jawaban yang bisa membuatnya tidur pulas bahkan sebagian orang menganggapnya sebagai orang gila saja.

Akhirnya sampailah dia di sebuah daratan yang dikenal dengan Betlehem. Namun, matahari telah terbenam dan tak satu penginapan pun yang menerima dirinya. Hingga dia hampir kehilangan akal, akhirnya dia menemukan sebuah goa yang dapat dipakainya sebagai tempat berteduhnya malam itu. Betapa terkejutnya dia saat melihat bukan dialah satu satunya tidak diterima di kota itu. Dia melihat seorang wanita dengan suami dan bayinya. Wanita itu berkata, “Mari, masuklah Jashon. Aku tahu kau telah lama mencari jawabannya di setiap tempat dan tak seorang pun tahu jawabannya.” Jashon sangat terkejut dan terheran-heran karna dia belum pernah bertemu dengan wanita itu sebelumnya dan wanita itu sudah tahu namanya. 

Wanita itu mengajak Jashon dan menunjukkan seorang bayi yang sedang tertidur pulas. “Jashon, kau lihat bayi itu? Dia sangat putih bersih bagaikan kertas yang belum terkena tinta sedikitpun. Kau tahu? Tuhan dapat mengerti perkataan bayi itu meskipun kita sesama manusia pun tak mengerti apa yang di katakan oleh setiap bayi di dunia ini. Kau tahu mengapa Tuhan mengerti? Itu semua karena ‘Kasih’. Karena kasih sayang Tuhan kepada kita semua Dia mengerti apa yang ada di benak kita, di hati kita, kemauan-kemauan kita, sedih, senang, susah kita pun dia tahu. Oleh karena itulah Tuhan dapat mengerti perkataan kita walaupun kita memiliki bahasa yang berbeda-beda.” Jashon sangat terkejut dan senang mendengar jawaban wanita itu namun dia masih heran mengapa wanita itu sangat bijak. Belum beberapa menit, wanita itu kembali berkata, “Namun, dunia ini berbeda dengan Tuhan. Saat ini dunia tidak mengenal bahasa kasih. Dunia sekarang ini sangatlah kejam. Mereka lebih senang berada di sisi kegelapan hatinya daripada sisi terang kasih hatinya”. 

Saat itu Jashon tersadar bahwa dia telah mendapat jawaban yang sempurna dari orang yang tak pernah di sangkanya. Kemudian Jashon bertanya pada wanita itu siapakah dia. Wanita itu menjawab bahwa ia adalah Maria. Jashon segera pergi dan berterimakasih kepadanya atas jawabannya yang sempurna itu.

Jashon segera pulang ke kampung halamannya dan akan memberitakan kepada semua orang di perkampungannya itu. Dan sepanjang perjalanan pulang, dia selalu memberitahu kepada setiap orang tentang apa yang telah di ketahuinya dari Maria dengan hati yang gembira. Sesampainya dia di perkampungan, dia telah mengubah dunia sejak perjalanannya dari Betlehem menuju perkampungannya. Sekarang dia telah puas dan dapat tidur lelap pada malam hari dan bangun pada pagi hari dengan hati yang penuh bahasa kasih.

(Sumber: kotbah pastor Susilo pada tgl 24 Desember 2015 malam di Gereja ST. Theresia dari Avila stasi sigara-gara paroki Delitua)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resep Ikan Arsik ala Rumahan

Wujud Asli Admin